KESEIMBANGAN perusahaan dapat dilihat dari dua sisi,yaitu sisi
produksi dan sisi penggunaan faktor produksi.Untuk memproduksi barang dan jasa
perusahaan membutuhkan beberapa faktorproduksi pokok,yaitu :
·
tenaga kerja,dengan balas jasa
berupaupah atau gaji(wage/salary)
·
barang modal(mesin dan tanah),dengan
balas jasa berupa sewa(rent)
·
uang,dengan balas jasa berupa bunga(interest)
A. Konsep-konsep
Dasar
Beberapa konsep dasar
yang harus diketahui untuk analisis faktor produksi adalah:
·
faktor produksi sebagai permintaan
turunan(derived demand)
·
hubungan antara faktor produksi(substitusi
atau komplemen)
·
hukum pertambahan hasil yang makin
menurun (the law of diminshing return)
·
efek substitusi dan efek
output(subtitution and output effect)
1.
Faktor Produksi Sebagai Permintaan Turunan
(DERIVED DEMAND)
Permintaan
terhadap suatu barang dikatakan sebagai permintaan turunan(DERIVED DEMAND) bila
permintaan terhadap suatu barang tersebut sangat tergantung pada permintaan
terhadap barang lain.
2.
Faktor produksi Subtitusi Dan Komplemen (Subtitutable
And Complementinput)
Hubungan
antara faktor produksi dikatakan bersifat subtitusi bila penambahan penggunaan
faktor produksi yang satu mengurangi penggunaan faktor produksi yang lain.
3.
Hukum Pertambahan Hasil Yang Makin Menurun
(Law Of Diminshing Return)
Sama
halnya dengan konsumsi,penambahan penggunaan faktor produksi pda awalnya juga
memberikan hasil yang besar,namunmakin lama dengan tingkat pertambahan yang
makin menurun.
4.
Efek Subtitusi Dan Efek Output
(Subtitution And Output Effect)
Analisis
efek subtitusi(subtitution effect)dalam pasar faktor produksi,analogis dengan
efek subtitusi pada teori prilaku konsumen.
B. Faktor-Faktor
Penentu Permintaan Terhadap Faktor Produksi (Input Demand Factors)
Dari
uraian diatas,sebenarnya telah dapat di simpulkan beberapa faktor yang
mempengaruhipermintaan terhadap faktor produksi,yaitu sebagai berikutL:
1.
Harga faktor produksi
Yang
dimaksud dengan harga produksi adalah upah dan gaji untuk tenaga kerja dan sewa
untuk barang modal dan tanah.
2.
Permintaan terhadap output
Makin
besar skala produksi makin besar terhadap permintaan input.kecuali input
tersebut telah bersifat inferior.
3.
Harga faktor produksi yang lain
Pengaruh
perubahan harga suatu faktor produksi terhadap permintaan faktor produksi
lainnya sangat berkaitan dengan sifat hubungan antar faktor produksi.
4.
Kemajuan teknologi
kemajuan
teknologi mempunyai dampak yang mendua terhadap permintaan faktor produksi.
Dalam arti kemajuan teknologi dapat menambah atau mengurangi permintaan
terhadap faktor produksi.
C. Penawaran
Faktor Produksi
Ada
perberdaan yang mencolok antara penawaran tenaga kerja dan penawaran tanah.
Penawaran tanah bersifat inelastis sempurna, karena jumlah tanah terbatas.
Penawaran tenaga kerja adalah total jumlah keinginan kerja (jam kerja) yang
diberikan oleh seluruh individu yang ingin bekerja (angkatan kerja) yang ada
dalam pasar.
D. Pasar
Tenaga Kerja Berstruktur Persaingan sempurna (Perfect Competition Labour
Market)
Dalam
pasar tenaga kerja persaingan sempurna, pembeli (perusahaan) maupun penjual
(pemilik faktor produksi atau tenaga kerja) tidak dapat memengaruhi harga
pasar.
E. Permintaan
tenaga kerja dalam model satu macam faktor produksi variabel (one variable
input model)
Model
permintaan tenaga kerja dalam satu macam faktor produksi variabel mengasumsikan
hanya tenaga kerja yang dapat di ubah-ubah jumlah penggunaannya. Permintaan
industri terhadap tenaga kerja (industries labour demand) adalah total
permintaan perusahaan-perusahaan yang ada dalam industri. Ini juga analogis
dengan permintaan output dalam analisis perilaku konsumen.
F. Permintaan
Tenaga Kerja Dalam Model Beberapa Macam Faktor Produksi Viriabel (Multi
Variables Input Model)
Model
ini melonggarkan asumsi model di atas. Dengan demikian penambahan penggunaan
tenaga kerja dapat diimbangi dengan penambahan faktor produksi lainnya (mesin).
G. Pasar
Tenaga Kerja Berstruktur Monopoli (Monopolistic Labour Market)
Tenaga
kerja dapat memiliki daya monopoli faktor produksi, misalnya dengan membentuk
serikat pekerja ( labour inion). Dengan daya monopoli, serikat pekerja dapat
menentukan beberapa tingkat upah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
H. Monopsoni
(Monopsony)
Monopsoni
(Monopsony) adalah suatu keadaan dimana dalam pasar faktor produksi (tenaga
kerja) hanya ada satu pembeli (single buyer).
I. Monopoli
Bilateral (Bilateral Monopoly)
Kondisi
Monopoli Bilateral (Bilateral Monopoly) terjadi apabila pekerja memiliki daya
monopoli, misalnya melalui serikat pekerja, sementara perusahaan memiliki daya
monopsoni.
J. Pasar
Tanah (Land Market)
David
Richardo (ekonom inggris abad 19) adalah ekonom pertama yang mmembahas
mekanisme penentuan harga sewa tanah untuk pertanian. Menurutnya, harga sewa
tanah sangat di tentukan oleh tingkat produktifitas tanah. Makin Produktif
(subur), harga sewa tanah makin mahal.
1.
Model Sewa Tanah Richardo (Richardian
Model).
Untuk
dapat membuat model grafis dari pemikiran Richardo, kita membuat beberapa
asumsi :
a. Berdasarkan
tingkat kesuburannya, tanah di bagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas subur,
sedang dan tidak subur.
b. Jumlah
tanah yang subur lebih sedikit dari tanah yang sedang, dan jumlah tanah yang
paling banyak adalah tanah yang tidak subur.
2.
Kontekstualisasi Model Richardo
Apa
yang disampaikan Richardo lebih dari 100 thn yang lalu memberikan peralatan
analisis kepada generasi kita untuk memahami gejala menghubungnya tingkat harga
jual atau sewa tanah di era modern ini. Apa yang diungkapkan Richardo
mengajarkan bahwa karena penawaran tanah inelastis sempurna, maka penentuan
harga jual atau sewa semata-mata ditentukan oleh sisi permintaan (demand
determined prices). Dalam era modern, produktivitas tanah diukur dari seberapa
besar output yang dihasilkan karena memproduksi di lokasi tersebut.
sabung ayam online
BalasHapus