Pengertian Permintaan Uang Menurut Teori Klasik
Teori ini sebenarnya
adalah teori mengenai permintaan dan penawaran akan uang, beserta interaksi
antara keduanya. Fokus dari teori ini adalah pada hubungan antara penawaran
uang atau jumlah uang beredar dengan nilai uang atau tingkat harga. Hubungan
dua variable dijabarkan lewat konsepsi teori mereka mengenai permintaan akan
uang. Perubahan akan jumlah uang beredar atau penawaran uang berinteraksi
dengan permintaan akan uang dan selanjutnya menentukan nilai uang.
Alfred Marshall, definisi yang dikemukakannya sebagai berikut : Economics
or Political Economics is a study of mankind in the ordinary
business of life : Examines that part of individual and social action
which is mostly associated with pattainment and with the use of the
matrial requirement of well being. {dalam bukunya Principles of
Economics dengan tekanan utamanya pada kesejahteraan
(walfare), dan buku ini ditulis pada tahun 1890}.
Ketika Marshall mengundurkan diri dari
Cambridge pada tahun 1908, Pigou menduduki jabatan Ketua Jurusan Ekonomi
Politik yang ditinggalkan Marshal. Sejak saat itu sampai ia pensiun pada tahun
1943, Pigou adalah seorang tokoh utama yang menjelaskan pandangan ekonomi
Marshall di Cambridge.
Teori ini seperti halnya teori Fisher dan teori-teori klasik
lainnya, berpangkal pokok pada fungsi uang sebagai alat tukar umum (means of 25
exchange). Karena itu, teori-teori Klasik melihat kebutuhan uang atau
permintaan akan uang dari masyarakat sebagai kebutuhan akan alat tukar yang
likuid untuk tujuan transaksi. Perbedaan utama antara teori ini dengan Fisher,
terletak pada tekanan dalam teori permintaan uang Cambridge pada perilaku
individu dalam mengalokasikan kekayaannya antara berbagai kemungkinan bentuk
kekayaan, yang salah satunya berbentuk uang. Perilaku ini dipengaruhi oleh
pertimbangan untung-rugi dari pemegang kekayaan dalam bentuk uang. Teori
Cambridge lebih menekankan faktor-faktor perilaku (pertimbangan untung-rugi)
yang menghubungkan antara permintaan akan uang seseorang dengan volume
transaksi yang direncanakannya. Teoritisi Cambridge mengatakan bahwa permintaan
akan uang selain dipengaruhi oleh volume transaksi dan faktor kelembagaan
(Fisher), juga dipengaruhi oleh tingkat bunga, besar kekayaan warga masyarakat,
dan ramalan/harapan dari masyarakat mengenai masa mendatang.
Jadi dalam jangka pendek, teoritisi Cambridge menganggap
bahwa jumlah kekayaan, volume transaksi dan pendapatan nasional mempunyai
hubungan yang proporsional-konstan satu sama lainnya. Teori Cambridge
menganggap bahwa, ceteris paribus permintaan akan uang adalah proporsional
dengan tingkat pendapatan nasional.
PERBANDINGAN
TEORI YANG DIKEMUKAKAN ALFRED MARSHALL DENGAN IRVING FISHER
Alfred Marshall
Jika
pendapat ketiga ahli, David Ricardo, Irving Fisher dan DH Robertson mengaitkan
nilai uang dengan harga barang, maka Alfred Marshall memasukan unsur pendapatan
nasional dalam merumuskan teori nilai uang .
Teori
Marshall dinyatakan dalam sebuah rumus sebagai berikut :
|
Keterangan
: M : the quantity of money (jumlah
uang yang beredar)
Y : yearly income (pendapatan
tahunan)
K : koefisien
yang mengatur keseimbangan antara kedua sisi persamaan tersebut
Sedangkan menurut :
Irving Fisher
Irving
Fisher memaparkan teori nilai uang yang disebut Transaction Velocity Theory,
melengkapi teori dari David Ricahrdo yang tidak memperhatikan faktor kecepatan
perputaran uang. Fisher berpendapat bahwa kecepatan uang beredar serta
kecepatan perputaran barang dan jasa adalah faktor yang sanga penting dalam
pengukuran nilai uang.
MV = PT
atau P = MV
T
Rumus ini
kemudian diperluas menjadi :
MV = M1
V1 = PT
|
Keterangan:
M : the quantity of money (jumlah uan
yang beredar)
V : velocity of circulation of money
(kecepatan uang beredar)
P : price (harga)
T : volume of trade (jumlah barang
yang diperdagangkan)
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar