JENIS JENIS KARANGAN "UMUM"


“makalah tentang jenis-jenis karangan”


OLEH

*   Yupita dwi rejeki
*   Nur salas mita tahir
*   Muhammad syukur
*   Muh. Arwansyah muhlis
*   Rustan nanring


SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN YAPIM MAROS
2015



 BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam bidang komposisi penggolongan jenis karangan atau wacana dapat ditinjau dari dua sudut pandangan yaitu penggolongan secara kontemporer dan penggolongan secara tradisional.  Penggolongan secara kontemporer atau modern meliputu jenis komposisi verbal seperti percakapan dan pidato, laporan penelitian secara formal mengenai suatu subyek baik tertulis maupun lisan dan pernyataan fikiran secara formal mengenai suatu subyek, seperti esai,artikel, dan lain-lain. Sedangkan penggolongan secara tredisional meliputi argumentasi (pendalihan), deskripsi (pemerian/pelukisan), eksposisi (pemaparan), dan narasi (pengisahan). Pada hakikatnya bentuk modern seperti telah disebutkan di atas, tidak dapat menggantikan jenis karangan sesuatu dengan pembagian tradisional. Ia sekedar menggunakan bentuk dasar tersebut  dalam kombinasi dan nama yang baru.

B. Rumusan masalah
“Jenis-jenis karangan “

C. Tujuan

“Mampu menjelaskan jenis-jenis karangan”


BAB II
PEMBAHASAN
                Dalam bidang komposisi penggolongan jenis karangan atau wacana dapat ditinjau dari dua sudut pandangan, yaitu:
1.      Penggolongan secara kontemporer atau modern, meliputi jenis berikut:
a)   Komposisi verbal seperti percakapan dan pidato.
b)   Laporan penelitian secara formal mengenai suatu subyek, baik tertulis maupun lisan, seperti skripsi, disertasi, dan lain-lain.
c)    Pernyataan fikiran secara formal mengenai suatu subyek, seperti esai, artikel, dan lain-lain.
2.      Penggolongan secara tradisional, yaitu berdasarkan isi dan cara penyajian. Golongan karangan ini dapat dibedakan atas empat jenis:
a)   Argumentasi (pendalihan)
b)   Deskripsi (pemerian/ pelukisan)
c)    Eksposisi (pemaparan)
d)   Narasi (pengisahan).
Pada hakikatnya bentuk modern seperti telah disebutkan diatas, tidak dapat menggantikan jenis karangan sesuatu dengan pembagian tradisional. Ia sekedar menggunakan bentuk dasar tersebut dalam kombinasi dan nama yang baru.

A. Argumentasi
            Argumentasi merupakan sebuah uraian atau tulisan yang berusaha untuk membuktikan kebenaran sesuatu, atau untuk menolak sesuatu pendapat. Saran yang ingin dicapai adalah mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca atau pendengar agar mereka berubah sikap dan menyesuaikannya dengan sikap penulis atau pengarang. Dengan demikian, argumentasi pembuktian-pembuktian atas apa yang dikemukakan. Agar penyusunan jenis karangan argumentasi terarah secara baik, maka perlu ada langkah-langkah yang harus ditempuh sebelum sampai kepada penyusunan tersebut. Langkah-langkah yang dimaksud ialah persiapan dan penyusunan menekankan  . Dalam tahap persiapan ditentukan tujuan agar memberikan alasan yang kuat untuk meyakinkan pembaca bahwa gagasan, pendapat atau sikap kita tentang sesuatu itu benar. Sedangkan dalan tahap penyusunan terdapat dua macam penalaran yang dapat menuntun kepada kesimpulan dan pendapat yaitu, penalaran induksi dan penalaran deduksi.

B. Deskripsi

            Deskripsi berasal dari bahasa latin “describere” yang berarti menulis tentang atau membedakan sesuatu hal. Sebaliknya, kata deskripsi dapat diterjemahkan menjadi  pemerian yang berasal dari kata peri-memerikan yang berarti melukiskan sesuatu hal. Dalam menggarap sebuah deskripsi yang baik, dituntut dua hal, yaitu kesanggupan berbahasa dari seorang penulis yang kaya akan nuansa dan bentuk serta kecermatan pengamatan dan ketelitian penyelidikan.
  1. Pendekatan dalam deskriptif
Pendekatan yaitu bagaimana cara penulis meneropong atau melihatbhal yang akan ditulisnya itu, sikap man yang harus diambilnya agar ia dapat menggambarkan obyek itu secara tepat,sehingga maksidnya itu dapat dicapai. Pendekata yang digunkanakan dalam karangan ini yaitu, pendekatan realistis, pendekatan yang inprensionitis dan pendekatan menurut sikap penulis.
2. Pola urutan deskripsi
Pola urutan ini mencakup persoalan, dari mana sutu hal dapat dipandang. Pola ini disebut pola sudut titik pandang atau “point of view”. Pola-pola utama dalam titik pandang adalah pola statis, pola bergerak dan pola kerangka.

C. Eksposisi
            Eksposisi atau pemaparan lah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha untuk menerangkan atau menguraiakan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.
1. Syarat menulis eksposisi
Syarat-syarat dalam menulis eskposisi yaitu bahwa penulis harus mengetahui tentang subyek yang akan digarapnya. Dengan pengetahuan tersebut ia dapat memperluas pengetahuan tersebut, entah melalui penelitian lapangan , wawancara atau atau memalui penelitian kepustakaan. Syarat lain untuk menulis sebuah eksposisi dengan baik adalah kemampuan  untuk menganalisis persoalan tersebut secara jelas dan kongkrit.
2. Metode-metode eksposisi
Metode  atau cara yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi melalui eksposisi adalah metode identifikasi, metode perbandingan, metode ilustrasi dan eksemplikasi, metode klasifikasi, metode defenisi dan metode analisis.

D. Narasi

            Narasi adalah karangan yang bersifat subyekti. Isinya bergantung pada selera pengarang. Maksudnya, sekalipun karangan itu bersumber dari suatu kenyataan, misalnya biografi, namun materi cerita dan penyusunannya tidak terlepas dari keinginan si pengarang. Sifat subyektifitas inilah sebagai salah satu pembeda antara narasi dengan bentuk karangan yang lain. Disamping itu, pada karangan narasi tidak diperlukan adanya argumentasi untuk membuktikan sebuah pendapat atau ulasan yang mendetail untuk menjelaskan suatu uraian atau pun laporan dari suatu musyawarah.
            Sebaliknya, dengan narasi kita dapat mengetahui berbagi cerita baik yang bersifat dongeng, hikayat, kisah, maupu yang berupa karya fiksi atau drama. Dalam sebuah narasi dapat kita temukan rentetan keadaan ataupun kejadian yang dirangkaikan sedemikian rupa, sehingga terwujud sebuah cerita  yang hidup, segar dan menarik. Rangkain kejadian tersebut dapat dinyatakan dalam berbagai cara sabagai berikut:
1)      Kronologis, yaitu cerita disususn berdasarkan urutan kejadian sebagaimana seharusnya.
2)      Flashback,yaitu cerita disusun tidak berdasarkan kronologisnya, melainkan pengarang sekali menoleh ke belakang ke masa lampau  untuk menceritakan suatu yang pernah terjadi, tetapi tetap ada hubungannya dengan kejadian yang sedang berlangsung sekarang.
3)      Fareshadowing, yaitu cerita yang disusun secara kronologis, tetapi kadang-kadang pengarang membayangkan sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
4)      Zigzag, yaitu cerita yang dususun dengan titik tolak yang tidak menentu. Akibatnya, si pembaca sukar untuk menangkap isi cerita itu.



BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN

Karangan argumentasi adalah pemberian alasan yang kuat dan meyakinkan. Argumentasi merupakan sebuah uraian atau tulisan yang bseruaha untuk membuktikan kebenaran sesuatu, atau untuk menolan suatu pendapat. Deskripsi berarti menulis tentang atau membeberkan sesuatu hal. Eksposisi atau pemaparan adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusa untuk menerangkan atau menguaraikan suatun pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut. Narasi adalah karangan yang bersifat subyektif. Isinya bergantung kepada selera pengarang.)       



DAFTAR PUSTAKA

Syahruddin, Mansur Ga’ga, dkk. 2013. Mari Berbahasa Indonesia. Makassar


SHARE
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com